Blogging, Cara Kreatif Ibu Mengemas Curhatan, Mengenali Diri Hingga Menghasilkan Cuan Tambahan
Daftar Isi
Seorang ibu harus punya cara kreatif. Itu yang ada dalam pikiranku. Pasalnya, banyak sekali hal yang ingin diucapkan, dikerjakan dan bikin fisik merasa lelah. Makanya, jika aku lagi banyak beban pikiran ingin rasanya mengutarakan uneg-uneg kepada orang yang tepat. Daripada mengganjal di pikiran dan bikin hati tidak karuan.
Semenjak aku mengenal aktivitas blogging, uneg-uneg yang biasanya mandeg dalam pikiran,sekarang bisa tersalurkan. Toh, ketika punya pengalaman hidup bisa saja aku bagikan kepada pembaca. Dapat memberikan manfaat dan nilai lebih. Lebih dari itu, aku pun bisa merasakan dapat cuan. Akan aku ceritakan satu-satu ya.
Blogging, Tak Hanya Sekedar Curhat
Perjalanan ngeblogku memang belum mencapai usia satu dekade. Namun, banyak hal yang membuatku tetap bertahan bahkan aku andalkan sebagai aset digital. Minimal, aku bisa mengumpulkan rekam jejak digital sebagai bukti perjalananku memaknai arti kehidupan. Jika ditanya kelak, waktuku semasa hidup dibuat apa saja, aku bisa menjawab sembari mengingat bahwa aku telah memanfaatkan waktuku untuk hal-hal yang positif.
Sekaligus sebagai pengingat diri, muhasabah diri menjadi pribadi yang lebih baik.
Terhitung sejak bulan Oktober 2021, aku memutuskan untuk merawat blogku dengan lebih baik. Membeli domain agar jejak digital ku dapat lebih mudah ditemukan di pencarian google. Berawal dari situlah, aku memutuskan untuk merawatnya hingga sekarang.
Bukan hanya sebagai wadah untuk curhat saja. Seiring berjalannya waktu, aku jadi tahu bagaimana mengemas curhatan menjadi artikel bermanfaat bahkan bisa mendatangkan cuan.
Singkat cerita, aku tak sengaja memupuk hobi menulisku yang muncul sejak remaja. Karena ada kesempatan dan rasa penasaran, "benarkah blogging bisa menjadi hobi menguntungkan serta menghasilkan cuan?". Ternyata rasa penasaranku terjawab setelah mengikuti coaching blogging baik berbayar maupun gratis.
Setahun bersabar dan konsisten merawat blog. Kini, blogku ini bisa menjadi ruang curhat sekaligus mengemas menjadi tulisan bermanfaat yang bisa dinikmati pembaca secara luas.
Akupun bisa membentuk personal branding untuk alat meluaskan manfaat dan bisa menambah pemasukan sebagai dana darurat. Untuk keperluan tak terduga, penghasilan ngeblog bisa menjadi penolong disaat dompet benar-benar kosong.
Berkat Blogging, Pertemananku Semakin Luas
Aku anggap bonus. Blogging bisa menjadi alternatif untuk meluaskan pertemanan. Ini yang aku rasakan ketika awal pindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Bingung harus berteman dengan siapa. Ternyata, lewat blogging aku bisa mendapatkan banyak teman online. Lebih dari itu, aku juga bisa membentuk lingkungan yang positif agar cara berpikirku sedikit lebih maju.
Selama masuk dalam lingkaran dunia perbloggingan, aku merasakan menjadi manusia yang lebih bijak. Ketika ingin curhat di media blog, aku harus melakukan riset tambahan. Agar tulisan yang aku racik ada nilai lebih tak sekedar curhatan belaka.
Pikiranku juga semakin terbuka. Menelan berbagai informasi yang belum aku ketahui, menjadi tulisan yang layak untuk dibaca teman-teman dimanapun berada. Bisa dibilang, aku sudah jatuh cinta dengan aktivitas blogging.
Aku semakin punya banyak teman. Terbukti, beberapa grup whatsapp kian bertambah, yang memicu ku untuk aktif disana. Tak hanya sekedar menyimak. Mengikuti kegiatan blog walking, support media sosial,meraih kesempatan job blogger dan ternyata dengan mengikuti komunitas blogger, menarik magnet rejeki semakin dekat. Aku merasa, mendapatkan teman banyak tapi bonus job blogger.
Blogging, Mengelola Isi Pikiran
Melalui aktivitas blogging, aku terlatih untuk mengelola isi pikiran. Mana yang harus dibagikan ke pembaca dan mana yang harus ku simpan sendiri. Semua ada porsinya.
Kemampuan ini yang membuatku menjadi lebih piawai mengelola emosi. Dalam menyampaikan pesan, lebih runut dan lengkap. Ketika bahagia, aku bisa mengemas emosi itu menularkan vibes positif ke teman-teman. Jadi, aku beranggapan bahwa seperti apa kita tergantung dari cara kita menyampaikan.
Yang jelas, aku bukan orang yang tipe apa-apa harus dicurhatkan. Lebih memilih menyebarkan informasi penting yang berkaitan dengan mengajak (mengelola pikiran) dengan baik, ketimbang curhat blak-blakan masalah pribadi (keluarga/privacy).
Blogging Mengajarkanku Arti Kesabaran Hingga Menemukan Potensi
Secara tidak langsung, aku belajar sabar dari aktivitas blogging. Mengelola waktu menjadi keahlianku yang semakin lama semakin terasah. Membagi waktu antara quality time bersama anak, mengajar, ibadah dan menyelesaikan pekerjaan rumah. Dari menyetrika, cuci baju, memasak hingga menyiapkan bekal anak, aku lakukan semua tanpa pembantu.
Maka dari itu, aku pun butuh ruang me time untuk mengelola stress dan rasa capek dengan duduk depan laptop buat blogging. Bagiku, bisa blogging itu sama dengan merefresh isi pikiran.
Ini adalah potensi yang aku temukan sejak mengenal aktivitas blogging. Aku merasakan bahagia. Bisa meluapkan kata-kata yang tertimbun di otak lewat menulis di blog. Sejauh ini, aku bisa melakukan itu semua. Kuncinya hanya satu, pintar-pintarnya membagi waktu.
Terlepas dari itu semua, jika aku mengingat awal-awal blogging menggunakan handphone, aku merasa bangga dengan diri sendiri. Betapa sabarnya diriku mengotak-atik template blog beserta kode html hanya modal handphone android. Cukup lama juga aku bertahan dengan perangkat yang aku punya karena waktu awal blogging belum punya laptop.
Seiring berjalannya waktu, karena aktivitas blogging semakin padat dan kebutuhan mengajar juga mengharuskanku berupaya untuk membeli laptop. Alhamdulillah, tahun 2023 akhir aku memutuskan untuk membeli laptop asus dari hasil tabunganku.
Sebagai blogger yang belum ada satu dekade, catatan bayaranku dari job bikin artikel di blog, review produk dan conten placement, lumayan menambah pengalaman dan jam terbang menulis. Aku bersyukur, dari proses blogging mengajarkanku makna bersabar yang sesungguhnya. Dan telah membuktikan juga bahwa keterbatasan perangkat kala itu justru memantik semangatku untuk bisa belajar dan menikmati proses blogging.
Aku memang tidak melulu mengikuti lomba blog dan meraih kemenangan. Namun, aku sangat bersyukur, hanya bermodal handphone android, setidaknya aku pernah memenangkan lomba blog asus dan masuk 10 besar. Makanya, aku tidak meragukan lagi kualitas laptop ASUS untuk menunjang produktivitasku
Perkenalan Singkat Dengan ASUS Vivobook 14 M1405
Bagiku, menemukan laptop yang cocok dan memenuhi kebutuhan blogging itu sungguh menenangkan. Nah, aku akan spill sedikit review tentang ASUS Vivobook 14 M1405 ya.
Aku terkesima dengan performa ASUS Vivobook 14 M1405 saat tahu kali pertama mengetahui tampilan fisiknya. Sederhana dan cukup wah untuk mendukung aktivitas kalangan umum. Itu artinya, dapat digunakan oleh siapapun. Selama tidak digunakan untuk aktivitas yang berat-berat, ASUS Vivobook 14 M1405 cocok dan ramah di kantong.
Dukungan ASUS terhadap perjalanan komunitas blogger di Indonesia dengan mengadakan berbagai event online maupun offline sejak tahun 2015.
Aku sih iyes. Teman-temanku banyak juga yang menggunakan laptop ASUS untuk menemani aktivitas bloggingnya. Termasuk aku. Dari yang bertukar sapa lewat media sosial, hingga bertemu offline, laptop ASUS mendukung perjalanan para blogger.
Seorang blogger, akan tetap dibutuhkan dalam kondisi apapun. Meski sekarang ada yang namanya Meta AI, Chat GBT, Gemini dan artificial intelligence lainnya. Blogger tetap memiliki nilai lebih yang tidak bisa digantikan alat canggih apapun.
Misalnya, review produk. Tanpa ulasan jujur blogger yang menuliskan reviewnya di blog, pembaca akan masih kesulitan dengan apa yang dijawab oleh artificial intelligence.
Ini salah satu alasan juga yang buatku bertahan blogging. Menebar manfaat untuk pembaca. Ada banyak insight, solusi dan pengalaman yang bisa dibagikan kepada sesama manusia. Meski sejauh ini belum pernah datang ke event offline blogger, aku bersyukur, masih aktif mengikuti kegiatan online blogger dan berkomunitas.
Balik lagi ngobrolin ASUS Vivobook 14 M1405 . Beratnya tergolong ringan. Hanya 1,6 kg saja. Dimasukkan ke dalam tas ransel bisa banget. Tidak membuat pundak mudah sakit berkat bobot ringannya.
Tampilan fisik, layar dan keyboard tidak malu-maluin. Meski tergolong laptop yang sederhana, menurutku, sangat bisa diandalkan bagi teman blogger yang suka kerja mobile. Keyboardnya sudah dilengkapi backlight keyboard. Untuk aktivitas mengetik di tempat yang gelap, backlight keyboard sangat membantu teman blogger tanpa harus menghidupkan lampu di saat orang rumah pada tidur.
Yang membuat makin jatuh cinta itu berkat performa baterai ASUS Vivobook 14 M1405 yang bisa diandalkan untuk aktivitas daily driver. Teman blogger yang suka kesana kemari beraktivitas di luar rumah, hal ini sangat membantu.
Semenjak menggunakan laptop ASUS, aku makin percaya diri. Performa dan kualitasnya sudah teruji. Yang paling aku suka itu ketangguhannya. Itulah kenapa laptop ASUS telah lulus uji sertifikasi military grade agar bisa digunakan dalam jangka panjang dengan ketangguhannya.
ASUS Vivobook 14 M1405 menggunakan prosesor AMD Ryzen 5 7430U yang didukung dengan RAM 16GB dan penyimpanan berjenis SSD NVMe berkapasitas 512GB. Kombinasi ini membuat ASUS Vivobook 14 M1405 berasa gesit.
Mulai dari sekedar mengetik, browsing, multitasking, bahkan bisa juga menjalankan aplikasi editing foto dan editing video tanpa banyak kendala.
Menilai dari sisi samping kiri dan kanan, telah tersemat berbagai port yang mendukung perangkat eksternal bekerja dengan baik. Port HDMI, 3 USB type E, 1 USB type C, dan 1 port 3,5 mm combo audio jack bisa teman blogger manfaatkan sesuai fungsinya.
Menjadi blogger, laptop sudah menjadi kebutuhan. Mendukung aktivitas mengetik, buat design, edit foto dan video bagian dari kebutuhan yang harus dikuasai
Ketika menemukan laptop yang bisa diandalkan, pastinya, blogging menjadi lebih semangat. Aku menemukan titik temu dimana harus bisa mengembangkan potensi dan makin kreatif agar aset digitalku ini dapat memberikan manfaat sepanjang hayat.
Satu yang paling berkesan dan menjadi big why dalam kehidupanku, dengan blogging aku lebih bisa menemukenali siapa diriku.
Belajar berbagi
Maklum, perempuan memang identik dengan ghibah ya. Kalau kumpul, seringnya kebablasan ngomongin ini dan itu yang berujung membuang energi.
Dengan blogging, aku lebih bisa mengolah isi pikiran, membentuk lingkungan untuk berbagi informasi positif yang membangun. Ya, bisa dikatakan agak intelek dikitlah. Ketimbang ngobrolin ini itu yang tidak berbobot.
Aku rasa, kebiasaan ini perlu dibangun sedini mungkin. Sebagai ibu, harus punya vibes positif yang bisa menularkan semangat berbagi agar kita mendapatkan impact yang positif juga.
Berproses
Semua memang butuh proses. Dengan blogging, aku jadi makin kenal dengan diriku. Dulu, yang belum tahu ilmunya, bagaimana menimpali isue yang berkeliaran di media sosial. Semenjak itu, aku punya cara khusus. Mencari tahu dulu berita lengkapnya, menyaring informasi, baru menerima informasinya. Dari cara tersebut, aku lebih bisa mengontrol isi pikiran. Bukan yang over thinking.
Mengapresiasi kemampuan diri
Dari jejak digital yang aku bangun, aku lebih bisa mengapresiasi diri. Selain ini sebagai hobi yang ibarat kata, bisa jadi alat terapi diriku sendiri. Aku lebih menghargai siapa diriku. Jadi, lebih percaya diri.
Meski blogger adalah pekerjaan freelance, tapi aku merasa bahagia dan sangat senang merawat aktivitas blogging sebagai aset digital. Mampu menerima diri dan mengajarkan bagaimana mengapresiasi kemampuan. Ya meskipun kalau baca tulisan awal-awal blogging bikin ketawa sendiri. Belum tahu ilmunya gimana menulis artikel yang baik dan enak dibaca. Bagaimana menulis artikel SEO dan lainnya.
Sekarang, ketika menikmati prosesnya, alhamdulillah rejeki lewat ngeblog masih ada saja. Lumayan, buat bayar domain dan bisa buat beli ini dan itu. Aku juga bisa berbagi melalui artikel kapan saja tanpa diburu-buru.
Blogging, Jalanku Menemukan Potensi
Aku sepakat, jika ada komunitas blogger perempuan. Keberadaannya sangat membawa arti. Ketika menemukan orang-orang yang sepemahaman, punya hobi yang sama, akan mudah terkoneksi untuk obrolan ringan hingga yang dinilai lebih berat (berbobot).
Apalagi, perempuan itu pasti mengeluarkan 2000 kata per hari. Jika tidak tersalurkan, nanti berujung tidak baik. Ada yang mengganjal, menambah beban pikiran hingga stress dan lelah karena banyak yang mandeg di pikiran.
Aku juga pernah berada di posisi itu. Ketika sudah berusaha untuk berdoa melalui sholat, namun tetap, aku butuh teman sharing. Merasa butuh didengar. Ingin dimengerti atas perasaan yang sedang aku alami.
Gandjelrel.com, salah satu komunitas blogger yang diinisiasi oleh lima perempuan kreatif di semarang. Menjadi salah satu inspirasi yang membuat diriku semakin terbuka. Perempuan, punya potensi yang bisa dikembangkan. Apapun statusnya, perempuan tetap berdaya melalui potensi yang dimilikinya.
Lantaran hal itulah, melalui jalan menjadi blogger, aku telah menemukan potensi baik dalam diriku. Blogging, kini menjadi hobi yang melekat dan aku rawat hingga sudah beranak. Berkat ngeblog, aku bisa mengenali diriku, mengelola isi pikiranku yang membawaku pada kebiasaan baik untuk mau membaca kemudian menuliskannya. Ini, potensi baik yang akan terus aku kembangkan.
Ketika perempuan terkenal dengan ghibahnya yang pada saat kumpul-kumpul biasanya ngomongin hal unfaedah, aku bisa mengalihkan hal negatif dari yang ghibah unfaedah itu menjadi kumpul-kumpul bermanfaat. Ada topik pembicaraan yang lebih berbobot (terarah) yang dibicarakan. Bukan hanya sekedar kumpul, ngobrol terus pulang.
Dari sini, aku beranggapan bahwa, kebiasaan baik itu bisa diciptakan. Kumpul-kumpul tapi juga dapat ilmu karena ada label komunitas blogger. Bagiku, lingkungan yang positif itu butuh diciptakan. Ketika pembahasan yang diobrolkan ada topik yang mengarah pada kebaikan, secara tidak langsung ada afirmasi positif yang menyalur ke dalam tubuh. Pikiran jadi lebih tenang, hati tidak ada yang mengganjal. Karena semua dilakukan berdasarkan ilmu.
Akhir Kata
Aku ucapkan selamat memasuki usia 10 tahun ya komunitas Gandjelrel. Semoga makin membawa kebermanfaatan terutama bagi kaum perempuan. Banyak karya yang dilahirkan, banyak kegiatan yang dilakukan menjadi bukti rekam jejak digital sekaligus menebarkan manfaat bagi masyarakat wilayah semarang dan sekitarnya. Terimakasih Gandjelrel.
Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog 2015 ke 2025 Perjalanan Ngeblogku yang diadakan oleh Gandjel Rel