Membentangkan Layar Menuju Pulau Cahaya (Misi 3)
Daftar Isi
Kini saatnya membentangkan layar. Bekal sudah siap, bahan bakar juga telah terisi. Bismillah, menyeberangi samudra dengan kapal pinisi siap beraksi.
Aku harus mengikuti panduan dan arahan sebagai penjelajah. Aku siap menerima segala resiko, kebermanfaatan dan apapun yang terjadi. Fokus, dan siapkan segalanya dengan niat yang tulus untuk sampai di pulau cahaya.
I'm Penjelajah di Institute Ibu Profesional
Hei, aku seorang penjelajah yang membawa sejuta impian. Gemar berkomunitas dan kadang memang memilih menjadi silent rider. Ops.
Banyak grup yang aku harus pantau. Grup sekolah tempatku mengajar, grup para blogger dan grup support pengembangan diri serta grup lainnya. Makanya, ketika disebut dalam sebuah pedoman etika berkomunitas oleh Ibu Profesional bernama Code of Condact, sebagai penjejalah aku paham arahnya.
Dalam berkomunitas ada kode etik yang harus ditaati. Untuk menjaga marwah, komunitas itu sendiri serta menjaga nama baik seutuhnya.
Ada 3 poin yang aku catat, sebagai pengingat diri agar tak sembrono dalam bersikap yang berkaitan dengan CoC.
1. Memiliki Adab Yang Baik
Pembelajar yang baik adalah yang memiliki adab. Memiliki niat yang tulus dalam menuntut ilmu, bukan mencari keuntungan yang bersifat pribadi atau hanya sebatas mencari kehidupan disana. Menghargai setiap ilmu yang diberikan, menjaganya serta mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan rules.
2. Aktif dan Bertanggung Jawab
Pembelajar yang baik, ialah yang aktif dalam setiap forum. Bertanggung jawab mengikutinya sampai selesai yang tentunya tanpa paksaan. Segala bentuk keaktifan, diniatkan untuk saling berbagi inspirasi, menghargai pemateri dan sharing.
3. Publikasi Bermartabat dan Bertanggungjawab
Pembelajar yang tidak berbuat nista adalah yang melakukan poin 1,2 dan 3 dengan penuh tanggung jawab.
Pengalamanku Sebelum Mengenal CoC
Sebelum mengenal CoC, aku jadi ingat pernah ikut wondermom academy yang kurang lebih sama dengan Intitut Ibu Profesional. Diberi materi terkait pengembangan diri, tips ina inu dan ada taken kontraknya. Follow upnya adalah mendirikan komunitas online bareng pejuang yang lain. Disitu, jadi berpikir dan mengarah pada sebuah pertanyaan "apa kontribusi kita untuk membawa nama baik brand tersebut?".
Ternyata tak cukup lama aku bertahan membangun komunitas tersebut. Karena keterbatasan tenaga dan kesibukan yang semakin padat, perlahan aku melepasnya. Yang mana, disitu aku jadi belajar bahwa poros dari berkomunitas adalah berdaya. Tinggal memilih peran, diri pada posisi apa.
Ketika ada sebuah event, tak serta Merta ingin saja yang diperhatikan. Tapi lebih ke seberapa jauh kita berkontribusi pada even tersebut. Ini juga sih yang musti aku koreksi.
Bismillah, semoga tulisan ini menjadi bukti sekaligus pengingat jika aku oleng, bisa cek tulisan ini untuk tetap semangat menjadi pembelajar yang bijak. Terutama dalam hal mengatur waktu agar semuanya berjalan dengan baik. Pun profesional dalam menjalankan. Hal lain diantaranya yang harus diperbaiki juga adalah mampu memilah dan memilih kelas online mana yang dirasa sangat dibutuhkan.
Pendapatku Tentang Manfaat CoC Dalam Kehidupan Berkomunitas
Semua ada aturan yang harus di taati. Apapun itu komunitasnya, pasti membawa aturan yang harus dipatuhi. Ibarat dalam sebuah whatsapp grup. Tata cara merespon, menurunkan pertanyaan atau ikut program di WhatsApp grup harus sesuai rule. Tidak ujug-ujug share dagangan tanpa ijin (sebagai contoh). Jadi, setiap person harus punya adab yang baik dalam berkomunitas. Kita sebagai member, orang yang butuh belajar di ruang itu harus bisa menyesuaikan atau lebih tepatnya beradaptasi dengan lingkungan yang kita tempati.
Tak menjadi silent rider. Sedang mengupayakan untuk aktif dalam obrolan grup WhatsApp yang aku ikuti. Biar semakin rajin cek grup dengan tetap memegang pedoman jangan sampai mengganggu aktivitas utama.
Berupa kuat untuk hadir tepat waktu dalam setiap sesi pra matrikulasi dan seterusnya. Ini yang masih menjadi PR besar. Seringnya gagal menyiapkan waktu untuk benar-benar stay di kelas saat sesi berlangsung. Itu artinya, aku harus mencari strategi lebih agar diriku bisa menikmati proses belajar ini.
Hasil Reviewku
Berbagi memang sebuah kemuliaan sih. Meski begitu, ada hal yang harus dipertimbangkan sebelum men-share apapun itu ke media sosial. Jika hendak men-share hasil screenshotan (misalnya). Dipastikan ada ijin terlebih dulu kepada narasumber, atau yang memberikan ilmu tersebut. Jaman sekarang, tak bisa main asal comot sana comot sini tanpa mencantumkan hak pemilik asal.
Sebagai bagian dari menghormati ilmu, membagikan ilmu juga ada adabnya. Apalagi kalau akhirnya nanti jadi kayak spam atau sebagai ajang pamer. Nauzubillah ya, semoga kita senantiasa diberikan kemudahan untuk menjadi orang yang tawadhu.
Penutup
Mungkin terkesan agak random ya dalam tulisanku kali ini. So far, memang aku buat begitu agar yang paham sajalah yang paham. Secara keseluruhan, dalam menyelesaikan misi 3 ini aku beneran mikir yang lebih panjang.
Benar-benar berkaca pada diri sendiri sejauh mana aku berusaha dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan misi penjelajahan menuju pulau cahaya. Goals terbesarnya adalah aju benar-benar menjalankan misi ini dengan baik. tidak hanya sekedar menggugurkan kewajiban.
Ibarat kata, walau nantinya akan sama-sama mencapai titik yang dituju, pulau cahaya. Ketika kita sebagai penjelajah benar-benar berperan, mengayuh dan membawa kapal pinisi pada posisi terbaik. Insha allah penjelajahan samudra amarta akan lebih bermakna.
Bahwa menjadi pembelajar yang baik, adalah yang memiliki adab baik dalam menuntut ilmu. Reminder to my self. Noted.
#Misi3
#Zona1Pelabuhan
#MatrikulasiBatch11
#PenjelajahanSamuderaAmarta
#InstitutIbuProfesional
#IbuProfesional
#bersinergijadiinspirasi
#IP4ID2023
Posting Komentar