Erina Gudono : Peran Ibu dalam keluarga dari sisi sosial
Peran ibu dalam keluarga dari sisi sosial, peran menarik yang bakal aku tuliskan disini. Apalagi bila menilik sosok inspiratif Erina Gudono. Mencoba googling tentangnya, masha allah. Sosok istri sekaligus perempuan berdaya idaman masa kini, deh.
Pantas saja, Mas Kaesang tertarik buat menjadikan Erina Gudono sebagai istrinya. Hla, wong prestasinya segudang, pintar masak, berwawasan luas, cantik dan dari keluarga yang bermartabat.
Aku rasa, teman-teman juga akan memberikan komentar yang kurang lebih sama secara garis besar, ya kan ? hehehehe
sumber gambar : https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20221210132912-36-395632/fakta-fakta-rahasia-erina-gudono-yang-belum-banyak-orang-tau |
Membahas Erina Gudono, kayak ngomong sama diri sendiri. Jadi mengingatkan awal dimana menikah, masih dalam tahap menyelesaikan kontrak mengajar sedangkan kondisi rumah tangga LDRan (long distance marriage).
Ya, walau Mas Kaesang dan Erina Gudono tidak demikian tapi mereka berdua sama-sama bekerja. Ya kayak aku sama suami, juga demikian. Selain mendapatkan gelar sebagai istri dan suami, juga berperan di lingkungan sosial yaitu bekerja di luar demi sesuap nasi.
Sependek pengetahuan, Erina Gudono yang pernah menjadi finalis 11 besar Puteri Indonesia ini adalah sosok perempuan cantik (lahir dan batin) serta memiliki karir. Ya, layaknya pasangan muda era masa kini. Awal menikah sambil nunggu momongan sang istri tetap bekerja sebagaimana ia bercita-cita.
Lantaran demikian, sangat berpengaruh ketika seorang perempuan yang telah sah menjadi istri, memilih tetap bekerja harus benar-benar memikirkan masa depan bahtera rumah tangganya ke depan disamping perannya diluar sebagai wanita berkarir. Note to self.
Peran Ibu Dalam Keluarga, Organisasi, dan Masyarakat
Berprinsip, seorang ibu apapun perannya di luar meskipun mentereng dengan segudang prestasi, kalau di dalam rumah tetaplah wajib patuh dan ta'dzim dengan suami.
Aha, pikiran ini sempat singgah dalam benakku ketika menelusur sosok siapa ya yang harus aku jadikan inspirasi buat langkahku ke depan?. Ketemulah ibu Sri Mulyani yang begitu menikmati perannya.
Seorang ibu hebat, cerdas dan berdedikasi tapi mampu menempatkan posisinya dengan porsi yang pas (menurutku) ketika sederet prestasi telah di raih.
Aku rasa, hal ini yang harus perempuan ketahui, pahami dan diterapkan dalam keseharian. Walau seyogyanya perempuan juga punya hak untuk berkarir di luar, tapi jangan sampailah melupakan kodratnya sebagai seorang istri/ibu. Menuntaskan kewajibannya dulu, eksis diluar kemudian.
Peran Ibu Dalam Keluarga
Ibu, seorang yang begitu kuat dan sangat berperan penting dalam keluarga. Seorang ibu harus mampu menjadi pendingin saat suami mendapati masalah. Kudu pintar mendidik anak, bisa masak (menyajikan masakan keluarga) dan pandai mengatur kenyamanan dalam rumah.
E, tapi semua balik pada kesepakatan diri masing-masing ya. Yang pada umumnya adalah beberapa hal diatas.
Lantaran demikian, menjadi seorang ibu memang tidaklah mudah. Selain memahami peran itu tadi, tidak ada batasan seorang perempuan untuk tetap eksis di luar setelah kewajiban sebagai ibu dan istri ditunaikan.
Nah, bila menelusur sosok Erina Gudono ini kayaknya sudah terlatih untuk bisa menjadi seorang ibu yang baik. Eksis dalam keluarga pun piawai menikmati perannya buat eksis di luar.
Latar belakang keluarga, serta didikan oleh orangtuanya menjadikan Erina Gudono sosok wanita yang berkarakter. Cantik, berwawasan luas, pintar, ramah dan pandai bergaul merupakan modal yang bisa dikembangkan buat berikutnya. Hmmm, aku saja sampai heran kok, bagaimana orantuanya dulu mendidik Erina Gudono bisa sampai ke tahap, menjadi perempuan yang berdedikasi. Minimal, beliau sudah memiliki bekal lebih untuk membangun bahtera rumah tangganya ke depan termasuk perihal mendidik anak.
Jadi ibu yang baik dirumah bisa, berperan diluar juga bisa beradaptasi.
Peran Ibu dalam Organisasi
Tidak bisa dipungkiri, perempuan tetap haus untuk menunjukkan eksistensinya di organisasi. Apalagi semenjak menyandang status baru sebagai ibu/istri, perasaan kok begini ya. Dan pastinya merindukan peran sebelumnya, walau peran yang sekarang tentunya sangat berbeda.
Sadar diri, sebab eksistensi seorang ibu merupakan bagian dari ekspresi diri untuk mengusir kejenuhan dan ada yang menganggap dengan aktif di organisasi seorang ibu menjadi mencintai perannya. Dengan catatan, peran ibu dalam organisasi tidak mengesampingkan peran utamanya seorang ibu dalam keluarga.
Peran Ibu dalam Masyarakat
Kurang lebih ini sama kayak peran ibu dalam organisasi. Pasalnya, menyangkut bagaimana seorang ibu memiliki kebermanfaatan dalam masyarakat.
Berdasar pengalaman, pernah merasakan sebagai workingmom yang kemudian menjadi ibu rumah tangga dengan latar belakang suka berorganisasi, berdiam diri dirumah sangat amat menjenuhkan.
Ada titik jenuh dimana seorang IRT butuh di dengar, mendapatkan support sekaligus teman mengasuh anak dan butuh diakui keberadaannya yang sekarang. Makanya, ada yang lebih memilih untuk tidak diam di tempat.
Lantaran demikian, bila seorang istri merasa kurang nyaman dan hal itu menjadi tumpukan beban pikiran, sangat butuh diskusi dengan pasangan agar kita tetap bahagia dalam kondisi apapun.
Apapun perannya, ibu sangat luarbiasa. Tak ada sosok tangguh selain ibu yang bisa menggantikan perannya untuk hamil, ya kan. Sejatinya perempuan terlahir memang diciptakan untuk menjadi perempuan serba bisa.
Bagaimana Peran Ibu dalam Keluarga dari Sisi Sosial?
Ada yang menyebutkan, peran ibu dalam keluarga dari sisi sosial bahwa seorang ibu adalah teman terbaik anak untuk bermain. Sosok paling dipercaya yang ketulusannya bakal jadi pahala buat melayani suami dan anak. Merawat suami dan anak ketika mereka sedang sakit. Peran ibu di rumah dari sisi sosial inilah yang mereka harapkan.
Bahwa, menikmati peran dengan sepenuhnya sebagai ibu rumah tangga sudah menjadi jalan benar untuk meraup pundi-pundi amal kebaikan. Tapi bila memilih peran juga untuk tetap eksis diluar (dalam hal ini adalah bekerja) tetaplah menjadi sosok istri yang baik dan patuh terhadap suami.
Tips Menikmati Peran Sebagai Ibu
Yap, pernah merasakan ada rasa kaku ketika awal menjadi seorang istri. Awal menikah, merasakan canggung saat mau mengawali komunikasi sama suami. Buat menghargai segala perbedaan diantara pasangan butuh proses yang semakin bijak.
Kondisi bakal berbeda. Saat gelar baru menjadi ibu, waktu sepenuhnya hampir terkuras untuk mengurus anak. Maka dari itu butuh beberapa komitmen diri agar seorang ibu tetap bahagia anti baper menjalani perannya baik itu dirumah maupun di keluarga.
1. Perkuat Komunikasi dengan pasangan
Dalam hal apapun, suami berhak mendengar curhatan sang istri. Bila sebelumnya curhat sepenuhnya sama ibu, ketika ada suami sandaran sudah berbeda.
2. Penuh keikhlasan Menjalankan Peran Ibu
Ya, menjadi ibu adalah proses belajar yang tiada hentinya. Kadang ada rasa jengkel, marah maupun kecewa. Seorang ibu harus terus belajar untuk legowo menghadapi tantangan dalam kondisi apapun.
3. Lantunkan Doa
Referensi Pendukung
https://bkd.jogjaprov.go.id/informasi-publik/artikel/peran-ibu-dalam-keluarga-dan-masyarakat
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-denpasar/baca-artikel/14520/Peran-Ibu-Dalam-Keluarga-Organisasi-dan-Masyarakat.html
https://www.viva.co.id/showbiz/gosip/1553279-dipersunting-kaesang-pangarep-ini-5-fakta-menarik-erina-gudono-yang-jarang-diketahui-publik?page=4
https://www.cnbcindonesia.com/market/20221213081200-17-396293/karir-mentereng-erina-gudono-bertabur-beasiswa-kelas-dunia
Eh semuanya ding, pintar cari pasangan, pas banget juga mereka menikah ketika bapaknya masih menjabat.
Semoga langgeng selalu sampai nanti.
being a mom itu luar biasa sih, menjadi ibu buat anak aja udah luar biasa, apalagi kalau bisa berperan ke banyak hal :)
Karena beban single parent teramat berat, ya cari duit ya harus mendidik anak
Semoga kita semua menjadi istri dan ibu yang bahagia yaa, amiin