Merokok, Bagian dari Dampak Pergaulan Bebas Bagi Anak Remaja
Daftar Isi
Setiap ibu pasti akan marah, bahkan menangis bila tahu anaknya yang masih di bawah umur ketahuan merokok. Itu yang ibu saya alami. (Tutur Riva, alumni murid bimbingan di sekolah)
Sejak usia 11 tahun, Riva telah merokok. Setiap hari enggak terhitung berapa batang yang telah dihisap. Bahkan bisa satu bungkus lebih bila merokoknya bareng teman di warung. Apalagi kalau nongkrong di malam hari, enggak pernah terputus dengan rokok bu, tuturnya.
Seketika saya jadi berpikir, apa sih yang ada dalam pikirannya ? Enggak habis juga bahwa merokok menjadi aktivitas rutin yang Riva lakukan sejak duduk dibangku Sekolah Dasar kelas enam.
Saya bertanya lebih detil kepada dirinya, awal mula mengenal rokok.
Hampir 90% pemuda yang ada di lingkungan kampung Riva merupakan perokok aktif. Kalau di teliti, anak yang merokok cukup banyak, bahkan anak-anak yang usianya di bawah 10 tahun juga ada.
Awal-awal kenal rokok, Riva ditawari teman. Saat mencobanya, rasanya tidak enak. Kemudian Riva bertanya sama teman yang menawari, kalau tahu tidak enak kenapa tetap merokok?
"Merokok bisa membuat saya bebas dari berbagai masalah", jawab teman Riva.
Pertemuan berikutnya, lama-lama Riva penasaran dan akhirnya ketagihan. Awal merokok, Riva sembunyi-sembunyi. Lama-lama secara terang-terangan, hingga pada akhirnya ibunya tahu dan marah. Sampai menangis, memohon Riva untuk tidak melanjutkan merokok.
Terlanjur.
Riva tidak bisa lepas dari merokok sampai sekarang. Kini usianya telah memasuki 16 tahun. Pernah punya niatan untuk lepas dari rokok, tapi usaha yang dilakukan nihil.
Apa yang ada dalam pikiranmu mengetahui kasus Riva diatas ?
Melalui kacamata sebagai praktisi pendidikan, saya sangat prihatin akan kondisi Riva. Bagaimana dengan remaja yang lainnya ? Pikiran inilah yang sering menghampiri kalau saya menghadapi kasus anak merokok di sekolah.
Tidak siswa laki-laki saja, siswa perempuan juga iya. Apakah ini termasuk bonus demografi? Remaja jatuh pada pergaulan bebas yang membuat mereka kehilangan arah dalam mengendalikan hawa nafsunya.
Lantas, apakah ini salah orangtua ? Atau yang salah adalah anaknya ?
Dampak Pergaulan Bebas Bagi Anak Remaja
Menurut beberapa ahli, perkembangan anak remaja awal ditandai dengan rasa penasaran akan suatu hal. Mereka cenderung mudah terombang-ambing dengan suatu hal yang baru termasuk untuk hal yang (mungkin) sangat dekat dengan kacamata mereka (anak remaja) .
Namun, bila berbicara dari kacamata ilmu parenting, pondasi yang dibangun dalam keluarga adalah ujung tonggak kekuatan karakter anak. Bila masanya anak remaja keluar ke dalam lingkup yang lebih luas, penanaman karakter yang telah diterapkan oleh orangtua menjadi acuan anak remaja dalam bertindak.
Contohnya saja, anak bersikap jujur. Mendapati beberapa kasus yang mana anak remajanya bermasalah tidak semua berasal dari keluarga broken, orangtua yang sibuk bekerja, lebih-lebih orangtua yang setiap hari memantau tapi pola asuhnya kurang pas buat anak masa kini.
Terkadang, sayapun pusing. Saat mendapati murid di sekolah yang bermasalah namun berasal dari keluarga berpendidikan. Tercengang pastinya, sambil nunjuk diri seberapa jauh tantangan saya nanti membersamai putra kesayangan kami yang saat ini berusia 4 tahun. Hmmm.
Merokok, pacaran, tawuran, membolos saat pelajaran, membolos saat jamaah sholat dhuhur,dll bisa terjadi pada murid laki maupun perempuan.Tanpa memandang itu anak siapa.
Mungkin diluar sana, pergaulan anak remaja tidak terpantau dengan detail. Bahkan orangtua terlalu percaya pada anak sehingga dimanfaatkan kebaikan orangtuanya untuk bertindak menyimpang.
Dampak pergaulan bebas itu sangat nyata. Anak remaja bisa terjerumus pada tindakan negatif tatkala anak mudah bimbang dalam mengambil keputusan untuk menolak ajakan negatif dari temannya.
Sering orangtua mengingatkan bila kamu berteman dengan penjual minyak wangi, ya pasti akan ketularan bau wanginya.
Petuah tersebut tak mempan untuk membentengi diri anak remaja yang sudah salah bergaul. Ketika kesempatan itu datang, sedangkan aturan dalam rumah kendor bisa saja anak mudah masuk dalam kubangan ajakan negatif. Contohnya saja merokok.
Pengertian Pergaulan Bebas
Yap, pergaulan bebas adalah hal utama yang harus disoroti oleh sebagian besar orangtua. Tidak bisa disepelekan. Pernah saya mendapati kasus mengetahui kakak merokok di kamar. Seketika saya melapor ke orangtua, mereka kurang percaya. Maklum saya masih terbilang unyu-unyu saat itu. Anak ingusan sekolah dasar yang mengadu tanpa bukti, tak cukup membuat orangtua saya langsung percaya.
Lambat laun, bau rokok tak bisa dibohongi. Isi kamar kakak saya dan baunya sangat menyengat. Disitu orangtua baru sadar. Awal mula dari situlah saya dan orangtua jadi paham. Kebiasaan kakak saya nongkrong bareng temannya di desa membawa mudharat (kerugian) bagi keluarga kami.
Ya, bagaimana lagi karena alam. Bapak waktu itu juga merokok. Bisa jadi kakak mengikuti panutannya. Dan itu berlanjut sampai sekarang.
Pergaulan bebas ialah pergaulan yang isinya kebebasan anak remaja. Disitu pasti ada orang yang mempengaruhi dan dipengaruhi. Sekitaran pasti berisi orang-orang yang sebenarnya ingin mendapatkan kebebasan dalam hidupnya. Namun, bila dikaitkan dengan kacamata agama, tidaklah begitu. Melampiaskan masalah dalam hal mudharat (kerugian) tidaklah benar.
Kenapa muhdarat, disitu uang dibakar akibat merokok. Sekali nyoba, bakalan ketagihan. Sebab zat nikotin membuat candu sang perokok. Mudharat lainnya apa? yang pasti gangguan kesehatan menanti. Tinggal tunggu tanggal mainnya saja.
Kalau merokok saat ia sudah tahu cari duit wajar ya. Akan berbeda cerita bila perokok aktif ya adalah pelajar yang masih punya masa depan panjang. Bila satu pelajar perokokamtif tidak dibasmi, bisa jadi racun untuk murid lainnya.
Penyebab Pergaulan Bebas Bagi Anak Remaja
Kadang, Riva mengalami sesak di dada Bu, tuturnya.
Riva mengaku, beberapa kali mengalami sesak di dada dengan durasi yang cukup lama. Kondisinya yang seperti itu, Riva tidak mau bilang ke Ibunya. Berobat pun Riva enggan.
Riva, adalah anak remaja yang memang broken. Cukup dekat hubungan saya dengan Riva. Menjadi teman curhatnya dia, sampai-sampai dia juga menceritakan bapaknya dan pacarnya 😃.
Dominan, anak remaja yang terkontaminasi dengan pergaulan bebas muncul dari latar belakang keluarga broken. Orangtua sibuk bekerja sehingga perhatian ke anak sangat amat kurang. Terlebih, bila anak tidak ada panutan dalam melangkah. Mudah oleng gaesssss.
Penyebab Pergaulan bebas yang nyata, anak remaja mencari tempat ternyaman bagi mereka untuk mendapatkan ruang atas apa yang selama ini mereka cari.
Pencegahan Pergaulan Bebas Anak Remaja Masa Kini
Tugas bersama, orangtua dan anak Barus ada komunikasi yang erat. Anak memasuki dunia remaja bukan berarti harus dilepas sepenuhnya. Memberikan kepercayaan ke anak bukan berarti apa yang dipilih anak adalah yang terbaik bagi mereka.
Menjadi teman cukup efektif untuk membuat keterbukaan komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. Sekaligus berdoa, menitipkan sepenuhnya pada Allah sang pemilik segalanya untuk menjauhkan buah hati masing-masing agar terhindar dari pergaulan bebas yang menyesatkan.
Menyediakan waktu untuk anak berkegiatan supaya capek. Kalau capek anak akan cepat tidur dan esok harinya sekolah.
Penutup
Dampak pergaulan bebas adalah fakta.Siapapun yang tak mampu menahan ajakan negatif dia bakalan terjerumus. Apalagi gadget begitu dekat berada digenggaman anak. Pengaruh buruk yang tak mampu dikontrol orangtua, anak semakin menjadi karena memenuhi nafsu penasarannya. Jadi, dampak pergaulan bebas pasti membuat anak remajanya rusak.
Yuk parents, kota raba lagi seberapa dekat dengan anak.Seberapa dekat dengan sang pemilik kehidupan alam semesta ini