Menangkap Keindahan Pesona Alam Dengar Alam Bernyanyi
Mendapati postingan teman yang mengunggah foto dengan aksyennya usai berkunjung ke gunung Sindoro perbatasan Wonosobo dan Temanggung bikin iri. Pasalnya pesona keindahan dan ketenangan alamnya menularkan rasa syukur dan bangga terhadap alam nusantara. #Untukmubumiku, andai aku juga disana? hati ikut berbisik dan bernyanyi.
Masih ada keindahan alam yang patut dibanggakan oleh kita, #IndonesiaBikinBangga
Jadi rindu pengen mudik ke kampung mertua. Naik dikit, bisa merasakan suasana adem yang enggak bikin gerah masyarakatnya untuk tetap menjalani aktivitas. Melihat banyaknya pohon-pohon yang berdiri tegak, jalanan yang menanjak tinggi bakal memberikan kesan asyik selama menempuh perjalanan kesana disuguhi pesona keindahan alam. Wuaaaaaaaah, menghirup udara segar membawa kedamaian antara hati, pikiran dan alam.
Bisa juga, jadi objek foto sepuasnya sembari mengenalkan keindahan nusantara. Apalagi diiringi dengan menyanyikan lagu #DengarAlamBernyanyi ? Seakan kita berada di surganya dunia .
Negeri serpihan surga, ialah Indonesia yang memang dari dulu disebut sebagai negara kaya raya loh jinawi. Belahan nusantara yang kalau dilihat dari atas pesawat terbang, warna hijau lebih dominan menghiasi bumi Indonesia.
Mungkin, kita perlu mencoba lebih dekat dengan alam untuk tahu seberapa jauh keelokan alam yang bisa kita tangkap dengan mata telanjang.
Kalau membahas hutan di Indonesia, aku jadi teringat salah satu hutan yang ada ditengah kota tempat tinggalku sekarang. Dulunya hanya berdiri sekumpulan pohon yang belum tertata rapi .
Seiring berjalannya waktu, hutan tersebut disulap menjadi hutan yang layak dikunjungi oleh masyarakat dan sekitarnya. Berkat tangan ajaib Pak Walikota yang sejak menjabat merubah tatanan kota menjadi lebih nyaman dipandang mata. Merasa bangga, kondisi nyata yang layak diapresiasi bagian dari menjaga bumi.
dokumentasi pribadi |
Hutan Ditengah Kota Sebagai Paru-paru Dunia
Setiap hari efektif, di jam tiga sore pasti jalan area Mojoroto penuh dengan lalu lalang kendaraan. Macetnya minta ampun. Bukan hanya banyaknya motor yang memenuhi jalan, mobil juga demikian. Pengguna jalan harus bersabar.
Sebel lagi bila asap kendaraan motor yang dipakai pengguna mengeluarkan asap berlebih dan menimbulkan bau tidak sedap. Aku yang dibelakangnya pasti akan mencari space yang lebih aman. Huft, disitu saya merasa bahwa pohon-pohon dipinggir jalan yang ada di sekitar sangat membantu menghirup karbondioksida yang ada.
Tidak bisa kubayangkan bila pohon-pohon yang ada semakin punah terabaikan. Pencemaran udara bakal lebih parah lagi.
Untungnya, ditengah kota Kediri ada beberapa taman yang terdapat pohon besar serta tatanannya yang ramah untuk dikunjungi anak dan keluarga cukup meredam segala pikiran yang butuh di netralisir.
Pergi ke Taman Mengajak Diri Lebih Dekat Dengan Alam
Usai pulang sekolah, aku dan si kecil kerap mengagendakan untuk bermain di taman. Walau hanya sekedar duduk, makan camilan kue ,bermain , sambil menatap atas dan berfoto-foto cukup membuat emosi meluruh dan terkoneksi dengan alam.
Luarbiasa energi yang bisa dirasakan, alam begitu baik ya, memberikan sumber kehidupan yang nyata membuat para manusianya bisa bernafas lega ditengah prakiraan cuaca yang semakin kesini tidak bisa lagi diprediksi kebenarannya.
Terkadang hari ini panas banget, hari esoknya bisa saja hujan. Bahkan patokan musim hujan dan kemarau yang aku pelajari sejak di bangku sekolah dasar, kayaknya enggak berlaku lagi.
Nah, sangat tepat, bila Pak Walikota memberikan akses secara gratis kepada masyarakat untuk berkunjung ke hutan yang sengaja di design apik agar orang menikmatinya dengan nyaman, kehadiran hutan Joyoboyo dipercaya bisa menjadi penyejuk udara ditengah keramaian kota.
Hutan Joyoboyo Kediri #HutanKitaSultan
Hutan yang disulap menjadi destinasi menarik, memberikan harapan besar kepada seluruh masyarakatnya. Diantara riuhnya suara bising kendaraan, masih ada udara segar yang bisa kita hirup.
Tempat favorit buat diskusi, ngobrol seru, foto bareng keluarga, arena bermain anak dan lainnya. Bukan hanya sebatas pohon yang dirawat, kebersihan alam harus di jaga serta menumbuhkan kesadaran diri untuk ikut serta merawatnya.
Jangan biarkan alam rusak karena tangan jahil kita sendiri. Buang sampah sembarangan, acuh pada tanaman, merusak lingkungan. Teman-teman pasti bakal paham apa resiko yang akan dimunculkan oleh alam sebagai reaksi marah saat manusia nya tidak lagi punya hati.
Bencana kecil semakin menjadi, pohon tumbang tanpa prediksi, cuaca semakin panas tak terkendali. Banjir datang tak diundang. Hmmmmm .... Dengar alam bernyanyi. Bayangkan bila tak ada mereka, bagaimana kondisi Indonesia ?
Penutup
Yuk kita nyanyi bersama, lagu dengar alam bernyanyi di Spotify atau Apple music. Dengan mendengarkan lagu tersebut kamu telah membantu gerakan #TimeUpForImpact selangkah lebih cepat.
Wujud cinta kasih dari lisan semoga ke depan semakin terdepan. Biar alam kembali asri memancarkan pesona keindahan yang sebenarnya. Jaga hutan kita agar alam tak di makan masa.
Posting Komentar