Berteman dengan Buku Melalui Aktivitas Membaca Nyaring
Aktivitas membaca nyaring, kegiatan sederhana dimana buku menjadi sebuah media bermanfaat untuk si kecil dan orangtua. Saya ada pengalaman buruk, sebelum membiasakan si kecil dekat dengan buku, saat dia suka main gadget terus. Main disini masih taraf menonton youtube via handphone ya. Karena tidak ada TV waktu itu, gadget menjadi alternatif tontonan anak biar si kecil diam :(
Awalnya saya tidak setuju saat si kecil dikenalkan dengan gadget pada usia dibawah dua tahun. Ada ketergantungan yang tidak bagus bakal menjadi habit untuk si kecil karena dia pasti akan menangis jika gadgetnya di ambil.
Apakah ada yang merasakan hal sama akan hal ini ?? Sedih ya bu?. Niat hati mau kasih waktu nonton beberapa menit saja, nyatanya susah juga diterapkan ke anak ?
Kali ini saya mau berbagi pengalaman mengesankan terkait mengalihkan anak dari gadget dengan membiasakan si kecil suka dengan membaca nyaring sebelum tidur. Tulisan ini dibuat bukan untuk membandingkan atau menyudutkan, melainkan murni dari hasil pengalaman saya mengubah kebiasaan anak menonton beralih menjadi lebih dekat dengan buku.
Mengapa Memilih Aktivitas Membaca Nyaring?
Saya merupakan salah satu orangtua yang tidak punya habit membaca sejak kecil. Mau bersentuhan dengan buku juga karena ada tugas kuliah serta lingkungan yang memaksa saya untuk membaca. Mulai dari situ, saya berusaha menelan buku banyak lembar untuk menantang diri agar suka dengan membaca.
Bermula dari situ, saya menjadi salah satu orang yang suka koleksi buku, soal membaca masih ogah-ogahan. Tapi lumayan kan dari yang nggak suka dengan buku menjadi mau bersentuhan dengan buku. Hehe
Setelah menikah kemudian mengandung, ingin sekali punya cita-cita kalau anak sudah lahir nanti mau saya biasakan membaca cerita buku anak. Walau bukan dari sejak kandungan trisemester ketiga saya membiasakan anak berdekatan dengan buku, saya baru bergerak membeli buku bantal dari marketplace saat bayi berusia enam bulan. Itupun tiap bulan saya nyicil mengumpulkan uang demi bisa beli buku anak. Seiring berjalannya waktu, saya mulai menambah koleksi buku anak bertema ensiklopedia pertamaku. Saat anak berada pada pengasuhan saya, meski tidak sering mendekatkan anak dengan buku tapi aktivitas ini terus saya biasakan pada sikecil sampai di usia setahunan.
Kemudian....
Sejak kumpul jadi satu sama suami, anak mulai dikenalkan gadget dengan alasan tidak ada cara lain untuk menenangkan (sesekali). Mulai dari situ, anak jadi terbiasa dengan gadget. Jadi anak dapat jatah nonton video di youtube ketika suami pulang kerja. Seperti alaram yang bunyi sendiri, diwaktu tertentu anak minta jatah nonton youtube.
Semakin parah saat usia anak dua tahun dalam masa penyapihan minum ASI dan proses toilet training anak semakin mudah tantrum. Cukup menguras tenaga dan emosi, sayapun kurang disiplin dalam membiasakan anak berdekatan dengan buku. Atas dasar itu, saya merasa ada yang harus dibenahi. Bertekad kuat sembari berdoa bahwa pada awal tahun 2021 saya harus berbenah.
Alhamdulillah, Allah memudahkan. Ada salah seorang mentor menulis saya yang mention saya bahwa ada ajang challenge membaca nyaring bersama salah satu komunitas Read Aloud Yuk melalui instagram. Sayapun mendaftar, hingga akhirnya mencari cara agar saya berhasil menakhlukkan tantangan tersebut.
Mengikuti Challenge Pertama Membaca Nyaring Selama 21 Hari Bersama Read Aloud Yuk
Saya ijin dengan suami untuk mengikuti challenge membaca nyaring pada pertengahan januari 2021 sampai awal februari 2021. Karena membacanya memakai aplikasi Lets Read, jadi saya print teks bacaan untuk kebutuhan 21 hari tapi dengan print tinta hitam semua. Karena ingin irit budget, jadi tips itu yang saya lakukan.
Awal-awal membiasakan memang butuh usaha besar, saya mengajak anak tetangga untuk mendampingi si kecil agar antheng mendengarkan saya membaca cerita sambil menunjuk teks. Kadang juga memberinya makanan saat membaca, membuat gambar yang saya warnai sebagai peraga dan mengkondisikan mood anak agar aman saat dibacakan buku.
Sempat merasa pesimis, apalagi melihat peserta lain yang dengan mudahnya membaca nyaring bersama si kecil dirumah. Jurus lain saya keluarkan, saya membaca dengan nada mengikuti isi bacaan sambil berlagak ekspresif di depan anak. Demi bisa membawa Mas Andra menikmati bacaan.
Kesulitan yang saya hadapi saat itu, di awal-awal membiasakan Mas Andra dekat dengan buku, inginnya lari terus saat saya bacakan. Seolah-olah media buku tidak menarik baginya. Saya menyadari, karena kertas yang saya pakai untuk print bahan bacaan berwarna hitam putih. Pun, mungkin dia belum terbiasa saja.
Tak berhenti sampai disitu, saya terus berusaha melewati 21 hari dengan tema yang ditentukan serta memilih judul yang sesuai kesukaan anak dimana isinya berupa karakter yang bisa membawa mood si kecil bertahan cukup lama. Alhamdulillah, semakin ada peningkatan.
Tak disangka, atas kerja keras saya ini ternyata dinilai plus oleh panitia. Merasa bersyukur bisa melewati tantangan selama 21 hari dan mendapatkan bonus menjadi top 25 peserta terbaik yang berhasil menakhlukkan tantangan tersebut. Alhamdulillah
Apa Sih Menariknya Aktivitas Membaca Nyaring Bersama Sikecil ?
Ada aktivitas sederhana, yang membuat kita suka membaca
Berteman dengan buku tanpa dipaksa
Cara menyenangkan penuh cinta
Read aloud, Read aloud, bacakan nyaring sesering mungkin
Read aloud, manfaatnya sungguh bukan main
Read Aloud, read Aloud you more you read the more you know the smarter you grow
Aktivitas membaca nyaring ini sangat sederhana. Melibatkan buku anak, yang mana orangtua saat membacakan buku dengan cara menunjuk teksnya. Sebenarnya ada tekniknya dalam membacakan nyaring. Bagi orangtua yang mau ikut pelatihannya, yang berhasil lolos akan mendapatkan sertifikat.
Berdasar apa yang dijelaskan Ibu Rosie Setiawan, pegiat read loud yang selama ini menggerakkan aktivitas membaca nyaring di Indonesia bahwa membaca nyaring ini memiliki banyak manfaat. Seperti yang disampaikan di jinlge read aloud, mengajak anank berteman dengan buku tanpa dipaksa.
Jujur setelah saya praktekkan dalam sehari-hari anak mulai teratrik dengan buku. Membolak-balikkan lembar buku, bertanya ini bacanya apa, selain itu kosakata anak juga bertambah. Melatih imajinasi anak, mengajarkan anak berfikir kritis secara tidak langsung karena dalam aktivitas membaca nyaring ada ketrampilan yang harus dikuasai oleh orangtua dalam membacakan yaitu ada sesi tanya jawab. Semacam membaca dialogis yang mana akan terbangun komunikasi interaktif antara orangtua dan anak saat membaca nyaring.
Yuk belajar merutinkan aktivitas sederhana ini, banyak sekali media yang bisa dipakai selain buku. Kotak susu atau lembar kertas apapun yang bertuliskan kalimat bisa menjadi sumber bacaan dan interaksi. Sering saya mendapati si kecil menunjuk papan di taman atau dimanapun dia bertanya" ini bacanya apa bunda". Nah, itu tandanya anak mulai terstimulasi dengan apa yang selama ini dibiasakan.
Biasakan 10-15 menit dalam sehari untuk membaca buku bersama anak ya bu. Kita belajar bareng. Untuk melihat bonusnya dikemudian hari memang harus bersabar. Karena saya meyakini aktivitas membaca nyaring ini bisa menjadi perantara membawa anak didik kita menjadi pribadi yang cinta akan ilmu. Menyukai dunia literasi yang mana orangtua juga konsisten mengajak anak mencintai buku.
Melalui buku, anak juga bisa bermain. Ada juga kok buku anak yang sekarang disusun macam pop-up, board book yang dilengkapi permainan mengenai bentuk, warna, simbol, dan berbagai jenis bukku anak menarik lainnya. Panjang dan lebar ya kalau membahas membaca nyaring ini. Satu artikel kurang-kurang deh. Next, semoga saya juga bisa menuliskan pengalaman lain terkait aktivitas membaca nyaring agar semua orangtua juga ikut membiasakan ini dirumah.
jadi orangtua memang selain persiapan mental, ilmu juga harus ada kemauan untuk terus belajar ya :))
Ditunggu postingan selanjutnya ya mbak!! ^^