Peran Fortune Indonesia Sebagai Sumber Kekuatan Media Informasi Digital Ekonomi dan Bisnis Yang Terpercaya
Waspada : Angka Pengangguran Di Indonesia Semakin Meningkat
Era pandemi, Indonesia jadi tambah bebannya karena terdapat peningkatan angka pengangguran mulai tahun 2020 yang harus diwaspadai. Dilansir dari Data Badan Pusat Statistik Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari 205,36 juta orang yang masuk pada Penduduk Usia Kerja (PUK) terdapat 1,62 juta orang pengangguran karena terdampak covid-19.
Sedangkan tingkat pengangguran dari bulan februari ke agustus 2020 juga meningkat. Dari prosentase 4,94% naik menjadi 7,07% jika dipantau dari jenis kelamin dan tempat tinggal mereka baik yang hidup dipedesaan maupun perkotaan. Nah, kalau dilihat dari bulan Februari 2020- ke Februari 2021 sudsh jelas, angka pengangguran terus meningkat mencapai 6,26%.
Sama halnya jika ditelisir berdasarkan rentang usia, (dilansir dari databoks) jumlah pengangguran meningkat pada tahun 2021. Penduduk dengan rentang usia 20-24 tahun terdapat 17,66% orang, terhitung pada februari 2021. JIka dibandingkan dengan prosentase tahun lalu angka tersebut meningkat 3,36% dari 14,3%.
Nampak juga peningkatan pengangguran pada penduduk usia 25-29 tahun, dari 2,26% menjadi 9,27% yang sebelumnya pada kisaran angka 7,01%. Membaca datanya saja cukup miris, pandemi sangat memberi dampak pada perekonomian bangsa.
Cukup memilukan, sehingga wajar tak hanya sektor ekonomi saja yang terdampak. Ada sektor lainnya yang kena imbasnya seperti sektor pertanian, pendidikan, kesehatan dll. Nah, bagaimana mereka tetap bertahan ditengah kerasnya kehidupan yang harus tetap dilalui?
Potret Nyata : Melihat Sejenak, Perjuangan Mereka Untuk Tetap Survive
Tak perlu jauh mengambil contoh, sosok pekerja keras muncul dari orangtua saya. Ya, sebelas tahun yang lalu orangtua mengalami kebangkrutan yang mengharuskan rumah dan tanah terjual. Ditambah lagi kondisi pandemi, mengharuskan mereka memacetkan beberapa angsuran karena tidak bisa membayar.
Hingga kini, Bapak tetap berupaya keras dan bekerja menjadi pedagang keliling jajan kering. Sedangkan emak saya jualan makanan matang. Mereka berfikir bagaimana caranya setiap hari tetap pegang uang.
Bahkan harus terus bekerja diusia yang tak lagi muda. Jika sudah tanggalnya bayar cicilan mereka harus putar otak buat dapat uang lebih. Cukup miris, saya pernah mendapati kondisi orangtua terlilit hutang dengan bunga yang cukup mengenaskan. Sebagai anak, saya sudah mengingatkan. Bahkan berupaya juga ikut sedikit membantu jika ada rejeki.
Kondisi begini, tak hanya menimpa orangtua saya. Hampir semua warga di tanah kelahiranku, punya pengalaman yang sama persis. Hanya nominal dan kebutuhan mereka saja yang membedakan. Miris, sedikit potret nyata kesulitan warga yang ada disana. Sebab itu, saya berharap ada kaum dermawan muda yang peduli dengan rakyat kecil untuk membantu kondisi orangtuaku dan warga didalamnya.
Sebagian besar memang memiliki pendidikan tak cukup tinggi. Rata-rata mereka buruh, dan usaha mandiri dengan buka toko kecil-kecilan. Pegawai, paling cuma satu dua saja. Apalagi yang menyandang status sarjana muda. Sangat jarang. Kondisi inilah, yang membuat saya juga enggan balik kampung. Lebih memilih menikmati tanah rantau sejak saya usia remaja menengah atas sampai sekarang membina rumah tangga dan mengabdikan diri sebagai pendidik honorer.
Berbeda kondisi dengan si kakak saya. Yang memang dari awal sudah ditekankan dalam keluarga buat balik dan membangun usaha mandiri. Sebagai penjual siomay keliling, berguru dari mertuanya. Awalnya kakak malu, saat harus keliling jadi tukang siomay dengan membawa gelar sarjana ekonomi yang dimiliki.
Sulitnya mendapatkan pekerjaan yang sesuai, akhirnya kakak jadi terbiasa dan menikmati jadi tukang siomay. Lumayan, bisa bantu emak dan bapak beli motor second untuk mendukung aktivitas mereka bekerja sebagai pedangan keliling.
Cukup menyenangkan, mendengar kabar baik dari mereka. Sebagai anak yang melek literasi tentu ingin sekali memberikan pemahaman yang mudah bagi mereka untuk diterima agar kelak mereka bisa bertumbuh dan punya usaha lebih besar serta kehati-hatian mereka dalam mengelola keuangan. Agar tidak jatuh dilubang yang sama.
Fortune Indonesia, Media Informasi Digital Ekonomi dan Bisnis Yang Terpercaya
Fortune Indonesia Mendorong Millenial dan Gen Z Miliki Jiwa Wirausaha
Membawa semangat baru dengan inovasi baru fortune indonesia optimis, beberapa tahun kedepan bisa melahirkan para wirausaha muda untuk Indonesia semakin sejahtera. Paling tidak mencapai mandiri secara ekonomi. Saya selaku blogger turut bangga dengan inovasi terbarunya. Menyajikan segala sumber informasi global mengenai ekonomi, bisnis dan sektor lainnya.
Tak lain sebagai upaya menumbuhkan jiwa wirausaha yang tangguh dan dapat merespon segala kesulitan menjadi peluang yang bisa menghadirkan prodak baru membawa harum nama bangsa, berkat karyanya. Seperti hadirnya fortune dulu, muncul ditengah tekanan besar gejolak dunia dimana perekonomian global anjlok besar-besaran.
Sekilas Tentang Fortune Indonesia
Ini Alasannya, Kenapa Fortune Indonesia Harus Sering Kamu Kunjungi ?
- Mudah diakses by handphone maupun lewat laptop.
- Artikel yang disajikan akurat, tajam dan terpercaya.
- Terdapat kategori yang bervariasi
- Tanpa iklan berlebihan
- Memberikan kemudahan berlangganan
- Platform berita dan informasi digital yang memberi Impact Positive bagi kehidupan
- Didukung oleh 141 ribu lebih follower instagram
Sungguh terharu ya behind storynya Fortune Indonesia itu hadir pasti dari sebuah krisis dan diharapkan bisa memberi informasi solutif. Semoga semakin meluas pembaca Fortune dan masyarakat semakin melek literasi terutama bisnis dan ekonomi.
meski di daerah yang rerata penduduknya belum memiliki pendidikan yang cukup, tapi sebagian sudah ada smart phone dan bisa akses fortune ya mba, jadi di kampung halaman mba windi bisa update info juga.
semoga kehadiran fortune di Indonesia membantu banyak orang yang hendak bangkit menuju kondisi yang lebih baik.
intinya bahasan yangs erius jadilebih enak dinikmati gtu sih kasnya IDN media