Tips Mudah Menulis Picture Book Keren
Jika mengingat waktu itu. Berjuang untuk aktif di forum demi ingin mendapatkan reward kelas menulis cerita anak, rasanya bersyukur. Bisa tercapai impian itu.
Dari sini, saya akan berbagi pengalaman bagaimana rasanya ikut kelas gratisan dengan kualitas unggulan. Yaps, tentang tips mudah menulis picture book yang keren buat penulis pemula.
Awal Mula Mendapatkan Kesempatan Belajar Kelas Menulis Cerita Anak
Review
jujur ini saya tulis demi mengikat ilmu yang selama ini saya impikan. Sejak
menekuni dunia read aloud awal Januari 2021, punya cita-cita dadakan ingin
punya karya buku picture book.
Kebetulan
ada kesempatan menarik pada maret 2021 lalu. Ikut meramaikan festival anak yang
diadakan oleh penulis ceria. Modal aktiv diforum, bisa dapat reward impian dari
penyelenggara. Berawal dari situ, saya berusaha aktif di forum tiap sabtu dan
minggu di acara talkshow via zoom.
Alhamdulillah, Selama acara bisa dikatakan bisa mengikuti dari awal sampai akhir. Ya, sambi momong emak belajar online via daring. Sehingga reward kelas menulis cerita anak berhasil saya raih. Bersama winner class yang dimentori oleh kang Ali Muakhir sekaligus ownernya.
Tunggu Dulu, Ada Jadwalnya Hlo Belajar Di Winner Class
Sesuai
kesepakatan bersama, komunikasi untuk mempermudah koordinasi kala itu via
whastappgrup. Di invite oleh asisten mentor telaten mbak Assyifa yang
domisilinya di Bandung.
Setelah
obrolan cukup panjang di grup, akhirnya awal juli 2021 kemarin kelas baru
dimulai. Lumayan lama ya nunggunya after lebaran mak. Its okey, no problem.
Tiap
hari kamis siang yang dimulai pukul 13.30 sampai sore. Nah, kalau kelasnya ini
via whatsapp group. Nambah teman facebook, nambah ilmu pula.
Via
facebook group ini ternyata menyenangkan. Bisa kirim tugas amat panjang tanpa
ada larangan kayak di medsos sebelah. Hiii…. Buat diskusi juga enak. Dalam satu
tema yang dibahas, peserta bisa komen dibawahnya tanpa kehilangan chat
sebelumnya.
Kebetulan
emak seringnya nggak stay ditempat saat kelas berlangsung (jangan ditiru). Kelasnya
barengan dengan kelas blog online di blogspedia. Selain itu emak juga ngajar
meskipun WFH. Ditambah pertengan bulan isoman (banyak alasannya :D)
Bersyukur
banget, selama kelas berlangsung emak
tetap bisa mengerjakan PR walau kadang mepet deadline. Dari sini malah berksan
banget. Lumayan, ada slimuran buat menjaga kewarasan selama isoman dirumah aja
biar imun tetap oke.
Tahapan yang Harus Diperhatikan Dalam Membuat Picture Book
1. Kenali Lebih Dalam, Apa itu Picture Book
Buku anak berupa gambar dan tulisan. Begitulah kata
sederhana yang kutangkap dari materi yang di share di grup facebook.gambar atau
yang lebih dikenal sebagai ilustrasi dari illustrator memperkuat kata dalam
buku yang ditulis oleh penulis.
Peran penulis dan illustrator disini sama- sama kuatnya
ya. Bagaimana caranya biar buku picturebook ini mnjadi menarik dan mudah dilirk
oleh pembacanya. Dari sini saja, saya nyadar banget. Sering banget bahasa yang
saya pakai masih ketinggian kalau buat nulis cerita anak. Sebab itu, pengen
banget kan dapat ilmu mantul dari kang Ali Muakhir.
Bukan hanya anak yang mengkonsumsi picturebook ini. Guru,
orangtua dan pegiat literasi bisa menikmati konten yang ceritanya biasanya
bergenre fiksi ini.
Untuk ketebalan halaman nggak kayak buku novel ya. Cukup 16-32
halaman saja ( sudah termasuk tambahan preliminaries)
Jumlah katanyapun lumayan irit. Maksimal 1000 kata dan inipun tergantung jenjang yang dituju.
Untuk materi kesatu ini, kang Ali mengirim storyboard
untuk memudahkan kami mencerna apa yang disampaikan. Setelah say abaca, dalam
hati berbisik oooo…. Wah, bahasanya simple, menarik dan banyak hal yang digali
anak dari isi buku. Bagiku, kecerdasan ini yang butuh effort buat bisa. Tentunya
latihan, baca, latihan,dan menulis.
Karena ada warning dari kang Ali untuk tidak menyebarkan materi kemana-mana. Ya emak manut gitu.
2. Tahapan Menulis Picture Book
Semakin nyemplung, kedalamnya semakin menjadi. Haha, materi kedua cukup menambah pengetahuan saya yang benar-benar buta soal picture book. Soalnya pas nyimak jadi peserta takshow festival literasi anak emak, tergiur ingin bisa.
Bagian ini jangan sampai terlewatkan ya. Tapi kayaknya enggak deh. Karena setiap penulis harus tahu ini dulu. Yaps, secara garis besar yang perlu diperhatikan menulis picture book adalah target usia, pemilihan tokoh dan pilihan alur. Noted ya, picbook selalu menggunakan alur maju.
Langsung ketahapannya ya , sebagai berikut :
- Tentukan tema
- Tentukan pesan yang ingin disampaikan
- Tentukan tokohnya
- Buat ringkasan cerita detail
- Buat opening
- Dan yang terakhir buat endingnya
- Dimana-mana sama kok ya, ada opening pasti ada ending. Biar nggak di PHP gitu (apaan sih, guyon).
3. Paham Perjenjangan Buku
Lebih privat lagi, di materi ketiga ini mentor mengirim
satu file yang berisi penjelasan lengkap tentang perjenjangan buku anak. Setiap
peserta diwajibkan tanya lagi, after baca file. Berikut, cerita singkat (eh,
kayaknya bakalan panjang deh) dari sesi tanya jawab di kelas.
Untuk pembaca dini, kalau mengacu pada perjenjangan file yang dishare tidak bisa membuat buku satu untuk banyak perjenjangan. Sebab itu, biasanya penerbit membagi 3 jenjang. Buku paud/TK, kelas rendah (1-3SD) dan kelas tinggi (4-6 SD).
Nyatanya, tidak semua penerbit menuliskan perjenjangan
pada buku yang diterbitkan. Orangtua, pegiat literasi maupun guru harus membaca
dulu sebagi upaya memilihkan buku yang pas sesuai usia anak. Sisi lain,
penerbit lebih senang hlo, jika penulis mencantumkan perjenjangan di naskah
Kalau dari pemerintah sebenarnya sudah memperhatikan
perjenjangan buku. Supaya anak pedalamanpun bisa menikmati buku cerita anak. Karena
patokan anak faham isi bacaan bukan pada usia, melainkan pada kemampuan membaca
dan mencerna tulisan. Sebab itu, semakin kecil usia target yang diincar, buku
dibuat untuk pembaca dini harus mencermati pilihan kata dan bahasa yang
digunakan.
Dalam buku biasanya kan ada tuh, satu kata yang diulang. Sebagai
penikmat, jangan bosen ya. Ini namanya teknik repetitive, boleh banget penulis
mengulang kata yang ingin dikenalkan disetiap halaman. Biar anak faham gitu. Gimana,
baca sampai di tahap ini. Sudah ada gambaran ya.
Betapa kudu kreatifnya sipenulis memilih kata yang bisa
dipahami anak. Ilustrasi mendukung, dan ringan untuk dibawakan. Satu lagi,
dengan membaca anak jadi lebih tahu. Daya kritisnya dapet, anak berani
bertanya, membantu menumbuhkan imajinasi anak. Anak berani mengemukakan
pendapat, dan masih banyak lagi.
Ketika saya mengingat kembali manfaat membaca nyaring, semangat ingin bisa menelurkan buku bergambar semakin meningkat. Doakan ya mak.
Pada materi ketiga ini banyak banget tambahan. Tambahan contoh
file dari kang Ali Muakhir yang membuat saya terkesima dan salut dengan
ide-idenya. Sederhana, ringan namun mengajak anak bereksplorasi dengan cara
menyenangkan.
Salah satu file yang dibagikan berisi cerita aku sayang kakak. Dimana adik yang selalu semangat menggendong kakaknya kesekolah. Seharusnya kebalik ya?. Begitulah si adik mencurahkan rasa sayang ke kakaknya.
Si kakak ini gemar belajar. Tak heran jika ia pandai. Sebab itu, si adik selalu semangat menggendong kakanya buat belajar karena si kakak nggak bisa jalan. Sejak lahir memang tidak punya kaki. Kakak tetap bahagia. Kakak gemar menggambar. Suatu ketika kakak menggambar kursi roda. Berharap biar punya kursi roda dan nggak digendong adik terus. Obrolan renyah mereka saat belajar bersama.
Suatu ketika, setelah pembelajaran selesai si kakak dapat kabar gembira dari pak Somad. Lukisannya akan dipamerkan ke Jakarta. Si kakak akan berangkat ke Jakarta ditemani adik dan pak Somad. Senanglah mereka. Kalau dapat uang, mau beli kursi roda, gumamnya. Biar nggak digendong terus. Hhhhhha
Gimana, membaca ulasanku keren kan idenya kang Ali ini. Sederhana,
namun kaya makna.
Untuk
tambahan materi ketiga ini juga ada lagi. Byuh. Ebook pedoman pengembangan tema
pembelajaran di TK/PAUD memang bisa diunduh secara gratis. Namun saying, isinya
panjang kali lebar. Tahu sendiri kan hasilnya berapa. Hhhha. Jujur, saya belum
khatam baca bab ini.
4. Membuat Plot Poin
Kenapa wajib membuat plot poin. Supaya ada kemudahan
dalam menjabarkan synopsis. Dari rangkaian plot point ini, akan diterjemahkan dalam
cerita perspead atau perhalaman.
PR selalu ada. Yang paling seru itu bikin plot poin
singkat dari synopsis yang sederhana. Nyatanya, PR ini cukup menguras tenaga
buat berfikir. Karena dari bikin plot ini, kita menjadi tahu secara detail isi
cerita yang kita angkat (tulis)
Contoh plot poin yang saya buat |
Yang nggak kalah seru, dari bikin plot poin ini bisa dikemas menjadi cerpen hlo. Menarik kan.
Ada Tips menarik nih dimateri kelima.
Tips Memadukan naskah dan panduan Ilustrasi
Supaya teks dan gambar saling mendukung. Karena pada picturebook
memang teks dan gambar ini saling terkait. Ibaratnya tidak bisa dipisahkan. Berikut
beberapa tips yang hrus diperhatikan, baik dari sisi naskah maupun
ilustrasinya.
- Usahan naskah tidak lebih dari 24 kata (untuk pembaca TK ya)
- naskah dengan komposisi SPOK
- Naskah tidak bersayap (tidak menimbulkan multi tafsir)
- naskah memperkaya ilustrasi
Ilustrasi sesuai konten
lustrasi proporsional
ilustrasi menggunakan gaya ilustrasi yang mudah dipahami anak.
Tokoh dalam ilustrasi harus lebih menonjol disbanding yang lain.
Aku baca ini jadi terinspirasi buat bikin pict book hahahaha..
Kita sesama pembelajar menulis cernak ya hehe
.
Jadi ingin coba nulis picture book jg nih, tp gambarnya siapa yg gambar ya 😅
Oiya klo mau bikin pict book gini apa harus bkin ilustrasinya sndiri jga Mba?