Personal Branding Blogger, Membangun Citra Diri Yang Kuat
Blogger, salah satu profesi menjanjikan di masa depan. ~ anonymous~
Berusaha meramu satu kalimat positif sebagai upaya memberikan energi positif saat menulis artikel ini. Sebab, soal personal branding bukan hal main-main. Sangat erat kaitannya dengan ingin dikenal sebagai apa, kamu ?
Mencoba mengamati sepak terjang blogger senior, jadi berfikir dalam personal branding seperti apa yang mampu menunjukkan kekuatan diri ini.
sumber: canva |
Personal Branding Blogger, Membangun Citra Diri Yang Kuat
Masih meraba-raba soal personal branding di blog windi astuti ini. Jujur, terkadang rasa kegalauan menghampiri disaat diri merasa riweuh karena masih ada bocil, urus kerjaan sekolah, urus komunitas membuat rasa malas sering menghampiri. Jadinya, setor artikel di blog terbengkalai deh. (jangan ditiru)
Namun, jika melirik kembali sosok blogger senior yang sudah menggondol juara bahkan langganan kok ya jadi panas. Hhhhha,…Panas disini, dalam arti ingin seperti mereka ya. Suka kepo profil mereka dan mencoba ATM juga. Namun belum menemukan wasilah yang pas buat melaju kayak roket “ aku ini fokus nulis artikelnya dimana sih”?. Atau aku ini lebih dikenal sebagai blogger yang fokus terhadap content apa sih?". Gemash kan jika tanya ke diri sendiri tentang hal ini.
Membangun Personal Branding Melalui Media Sosial
Daripada medsosnya digunakan hal yang unfaedah, mending digunakan untuk hal yang berfaedah kan ya ?
Seorang blogger harus punya personal braning kuat untuk membangun citra diri yang berkualitas. Sejauh ini, saya senang saja jika mengabadikan moment itu di instagram.Dari jaman kuliah sampai sekarang, insha allah semua hal yang dirasa penting dan sebagai bukti mengikat moment sudah saya lakukan.
Cuma nichenya saja yang masih amburadul. Parenting, komunitas, kids activity, read aloud, public speaking, cooking dan lain-lain. Gado-gado isinya, sebab itu blog saya nichenya lifestyle blogger .Meski begitu tetap harus ada ciri khas juga agar artikel yang kita tulis menemukan pembacanya sehingga mendatangkan traffic yang bagus.
Selain di Instagram, membangun personal branding juga di WhatsApp, dan Facebook. Seringnya sih sharing tentang menulis dan ngeblog.
Personal Branding Diri Bermula Dari Aktivitas Journaling
Pernah menjadi gadis yang berteman dengan diary, cukup memberikan kepuasan terhadap diri saat membaca ulang diary-diary tersebut. Itu dulu sih. Sekarang diarynya sudah hangus semenjak menikah. Takut saja begitu, tiba-tiba suami menemukan diary yang isinya orang yang disuka (dalam hati), kwkwkkw. Lebih baik kan dimusnahkan saja diary jaman remaja.
Meskipun sekarang belum konsisten menulis jurnal, memberanikan diri menaruh label di blog saya ini supaya terpantik untuk menemukan gairah lagi dengan journaling. Dari awal pernah bilang ke suami kalau ingin nulis jurnal anak. Sudah punya buku jurnal anak tapi belum pernah diisi. Karena niatnya memang mengisi jurnalnya di blog ini yang jurnal buku insha allah untuk anak kedua saja deh. Walau belum tahu kapan diamanahi anak lagi hhhe.
Selain itu, punya juga jurnal masak yang saya kemas dalam bentuk caption dan foto yang saya post di instagram kedua. Instagram ketiga, berisi jurnal anak yang terdapat foto anak dari lahir sampai sekarang. Untuk caption masih menyesuaikan memang. Dan hal ini cukup membuat diri ini ingat di setiap moment bersama anak saat memandangi wajahnya dan scroll di instagramnya.
Akun ini memang saya buat sebagai personal branding bidang parenting. Kebetulan punya komunitas parenting yang saya rintis bareng teman. Kalau jurnal masak ini berawal dari iseng ikut apply job memasak karena keterima, ya sudah saya belajar menekuninya. Sekaligus merekam aktivitas memasak pernah berada di step bisa menaklukkan resep masakan ini itu dan bisa cekrek-cekrek pake HP ala food photograph cukup membuat diri ini semangat untuk memasak.
Bercermin dari Personal Branding Blogger Senior Yang Bertalenta
Karena saya cinta dengan menulis. Saya bisa menghibur kegalauan disaat saya ditugaskan di kota yang jauh dari jangkauan. Bondowoso. Bahkan dengan dukungan suami, saya disuruh untuk menulis hingga pada akhirnya saya menulis dan kenal blog.
Kurang lebih begitulah kalimat mbak Widya yang saya ingat dari webinar zoom bersama IIDN dengan tema Perempuan dan Menulis (Mei 2021). Saya memang sangat kepo dengan profil Mbak Widya. Track recordnya ini bagus. Caranya melaju juga cerdas. Seakan mudah saja begitu, saat mengembangkan IIDN di tahun kedua. Hingga sekarang membernya mencapai ribuan.
Saat itu, saya memang sedang diambang down dengan yang namanya menulis. Niat mendengarkan webinarnya dalam upaya menjemput energy baru untuk tetap produktif.
Alhamdulillah, penjelasan narasumber cukup memberikan dampak positif bagi saya. Mulai berbenah dan permak kualitas diri terkait dunia literasi. Hanya satu yang membuat diri ini belum puas berproses, ingin membuktikan saja bagaimana rasanya menjadi blogger yang diburu client karena ingin menjalin kerjasama dengan kita. Saat ini baru itu sih.
Ketika orang lain senang dengan keberadaan kita, bahagia bukan? bisa menebar manfaat ke banyak orang selain itu juga bisa menambah relasi.
Ternyata perjalanan ini tak semulus yang dibayangkan ferguso. Ada langkah yang harus dilalui. Yang saya rasa ini sangat erat kaitannya dengan niat, kerja keras dan kerja cerdas.
Ingin Menjadi Blogger Beraura
Sedikit ingat akan cerita sang Mentor ngeblog, Mbak “Prita HW”. Dalam suatu forum yang terdiri dari blogger jember (mayoritas), beliau dengan penuh rasa percaya diri menyapa seorang yang berpengaruh besar di acara webinar itu. Memberikan kartu nama dan memperkenalkan diri, dan dari situ malah mendapatkan tawaran job.
Saya jadi berandai-andai dan berdoa, semoga secara gesture tubuh fisik ini selalu memancarkan rasa kepercayaan diri yang membuat orang antusias dan trusted terhadap diri ini. Cara komunikasi yang baik dalam menyambut seseorang dan dengan hangat sangat mempengaruhi respon baik seseorang.
Dan benar apa kata coach Marita (mentor di Blogspedia), kita yang harus memperkenalkan diri kita ini sebagai apa, Dimata banyak orang.
Kalau yang dijelaskan mbak Marita, ada 3 tipe blogger. Kira-kira nanti aku mau fokus kemana ya ?,
1. Tipe DA tinggi
Blogger yang fokus menaikkan DA, biasanya blogger yang begini ini sering ada kerjasama dengan client yang butuh backlink dari blog yang mempunyai DA tinggi.
Ini nih yang juga harus kupelajari. Naikin DA kok irit banget ya 😀 bagi resepnya dong kawand 😀
2. Tipe Google Adsense
Blogger yang suka memanfaatkan google adsense. Kalo type ini kayaknya tak perlu repot membangun personal branding. Tapi ya itu, kurang dikenal siapa si blogger ini.
3. Tipe Blogger Beraura
Hmm, ada juga type ini ya. Kalau membaca penjelasan dari mbak Marita blogger ini sering menjadi juara lomba blog deh.
Kalau dari DA sih biasa. Page view juga biasa. Namun namanya dikenal oleh jagat raya di seluruh Indonesia merdeka. Dari sini dia sering dikontak brand ternama. Wah asyik banget ya type yang satu ini.
Jika disuruh memilih, saya sih pilih blogger yang beraura, kwkwkkw. Seru ya kalau membahas personal branding. Tentu banyak hal yang harus diperbaiki, terutama konsistensi.
Dengan adanya tulisan ini, semoga personal branding blogger Windi semakin kuat ya. Amiin
Btw, diaryku juga masih ada dulu juga pernah nulis jaman naksir waktu sd hahahaha
Nulisnya dibuku tulis sampul coklat judulnya catatan sejarah hahahaha
Kuncinya emang konsisten ya mba
Tapi dari perjalanan itu nggak sengaja bikin orang ngebranding kita sebagai apa ya mbak. Semoga bermanfaat cikgu ;)
Semoga mimpinya segera terwujud mba.. Sama-sama tetap semangat menulis yuk..hehee,,
Tinggal semangatnya lagi yang harus dicambuk ya mb, aku pun. Semangat kita!