Mengembangkan Bisnis Impian Bersama JULO
Andai ada orang dermawan yang berkenan mengedukasi tanah kelahiranku itu, nafas lega sedikit saya rasakan untuk melihat kemajuan ekonomi disana. Yang kaya semakin kaya, yang miskin tambah miskin. Terkadang lagunya bang Rhoma Irama kok ada benarnya jika dipadupadankan dengan kondisi sekarang. Apalagi pandemi yang terasa lama ini benar-benar mencekik leher para buruh yang hanya mengandalkan keringatnya saat ada pekerjaan. Jika tak ada pekerjaan ya tidak ada uang. Jalan satu-satunya ya memacetkan pinjaman karena bunganya cukup besar.
Buat modal usahapun, paling bisa muter buat usaha makanan ringan atau menjadi pedagang keliling. Terlalu banyak pedagang kalau tidak kreatif ya akan stagnan. Begitulah sekilas cerita emak saat saya melepas rindu dengan ngobrol by phone.
Menulis hal ini menjadi cambuk keras bagi saya. Insha Allah berusaha untuk tidak hutang dalam nominal sekecil apapun. Supaya saya tetap merasa lega untuk bernafas saat mau tidur tanpa memikirkan hari esok bagaimana dapat uang untuk membayar hutang. Saya rasa, begitulah keadaan yang bisa digambarkan jika orang terjerumus dengan hutang. Nauzubillah minzaliq, semoga kita semua terbebas dan tidak terjerumus dalam jeratan hutang apapun. Amiin
Pikirku, uang seberapapun hanyalah titipan yang diberikan kepada kita semasa didunia agar dibuat sebagaimana mestinya sesuai kebutuhan. Sebab itu, gaya hidup sangat mempengaruhi kesehatan keuanganmu sehari-hari. Pemasukan berapa, pengeluaran harus dimanage dengan baik. Tentu hal ini harus ada komunikasi baik antara suami dan istri. Kita sepakati bersama ya, bahwa saya memang membahas konsep keuangan ala istri dan suami dalam mengelola keuangan untuk masa depan.
Saya seorang ibu rumah tangga dengan seorang anak. Sedangkan suami bekerja sebagai salah satu karyawan swasta di PT Nama Samaran (sebut saja begitu). Dari awal sebelum menikah suami sudah memberi tahu gajinya berapa. Sehingga tidak kaget uang bulanan yang diberikan ke saya berapa dan uangnya lari kemana saja.
Satu hal yang ditekankan oleh beliau, bahwa seorang istri mau hutang seberapapun dan kemanapun suami wajib tahu. Ya, sepakat. Mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya selama Allah kasih kemurahan rejeki dan kesehatan tanpa meninggalkan kebiasaan untuk berbagi dari rejeki yang kita dapatkan. Kurang lebih saya malah banyak belajar mengelola keuangan dari suami saya sehingga bisa keluar kata-kata seperti ini.
Bukan berarti saya sudah ahli soal menata keuangan, tapi tidak ada salahnya jika saya mau berbagi dengan teman-teman hal apa saja yang bisa menjadi ladang amal kita untuk tetap hidup serba kecukupan dengan gaji yang pas-pasan.
1. Tetap Bersyukur
Alhamdulillah, kata inilah yang seringnya membuat saya harus banyak bersyukur jika dibandingkan dengan orang lain. Meski corona memberikan dampak terhadap semua kalangan, tetap bersyukur suami masih di beri kemurahan rejeki tiap bulan dapat gaji. Menaruh rasa iba sebenarnya, ketika mendapati seorang pak tua renta yang harus tetap mengayuh sepeda dengan membawa dagangan melawan panas terik matahari demi me dapat uang untuk sesuap nasi. Terkadang, slimuran konyol yang membuat saya mengucap "nak kelak kalau sudah dewasa belajarlah yang rajin dengan jujur. Agar kelak bisa me dapatkan pekerjaan yang tepat sesuai dengan passion dan kamupun bisa berbagi dengan orang lain. Sehingga berkah rejekimu". Amiin.
Seberapapun dan dalam kondisi apapun jadilah pribadi yang selalu bersyukur.
2. Punya rincian jelas keuangan bulanan
Yang ditekankan dirumah oleh suami walau secara tidak langsung adalah bab ini. Urgent banget dan bisa dikatakan kami tetap hidup prihatin. Katakanlah 70% dari gaji suami ini digunakan untuk mencukupi kebutuhan primer. Seperti biaya makan, bayar PDAM, beli token listrik, dan belanja bulanan. Uang tabungan dan investasi sebesar 30%.
Apalagi dulu pas masih kerja, saya selalu me yisihkan uang buat investasi/tabungan di rekening khusus yang memang tidak bisa diambil sewaktu-waktu. Beda lagi dengan rekening satunya yang memang buat uang keluar masuk pakai ATM. Satu hal lagi, seberapapun gaji kita bahwa kebiasaan untuk berbagi (sedekah) ini menurut kami wajib. Supaya rejeki kita bermanfaat bagi orang lain juga.
3. Hindari gaya hidup konsumtif
Alhamdulillah, punya suami kok ya punya hobinya nggak aneh-aneh. Malahan senengnya pelihara bunga dan ikan kecil-kecil di aquarium buat hiburan sekaligus mengasah kepekaan terhadap lingkungan. Beli baju kami jarang banget, bahkan tiga tahun ini selama kami serumah belum pernah kami beli baju barang. Paling beli baju dalem karena memang benar-benar koyak dan butuh beli baru.
Soal makan pun kami atur, dua kali makan besar dan sekali makan ringan. Terbiasa juga dari sejak masih single, makan sesuai kebutuhan. Tapi, kalau pas tenaga besar dibutuhkan waktu itu juga kami bisa makan sebanyak tiga kali dalam sehari dan tetap dengan porsi yang cukup.
Meski saya punya akun disalah satu marketplace, saya jarang banget menggunakan. Kalau butuh baru beli, itulah prinsipnya. Bahkan kalau barang yang sudah kami miliki dan masih bisa diperbaiki saat kondisi rusak, kami akan gunakan. Seperti sandal jepit, lap pel, dan kursi duduk kecil. Bahkan untuk mainan nak Andra pun kami jarang banget membelikan. Biasanya buat sendiri sesuai yang diinginkan dan kasih stimulasi practical life atau pergi hunting main kesawah, atau pergi ke taman kanak-kanak untuk low budget.
4. Selalu berdoa dan minta kepada sang pemberi rejeki
Kalau ini jurus saya banget yang selalu saya amalkan. Sebagai ibu rumah tangga yang kadang pengen makan ini makan itu, terkadang. Saya hanya pakai jurus doa dan minta selesai sholat atau bahkan hanya sekedar mbatin dalam hati. Sejauh ini selalu jitu, kadang dikasihnya lewat perantara suami maupun tetangga ataupun dari ikutan challenge menulis & giveaway. Tetap ya harus ada usaha. Kadang juga nabung dulu kok, biar bulan depannya bisa jajan makanan yang diinginkan.
5. Hindari berhutang
Bagaimanapun yang namanya barang hutang tentu harus dilunasi sesuai perjanjian diawal. Jika benar-benar masih bisa diusahakan dari hasil keringat bersama antara suami dan istri, hutang tidak menjadi solusi. Tapi, jika benar-benar tidak ada solusi lain pun harus ekstra hati-hati.
Akan beda konsep lagi jika anda seorang pebisnis yang memiliki impian besar mengemba gkan bisnis yang memang butuh modal yang tidak sedikit. Arah laju dan target sudah pasti, sehingga untuk mengambil pinjaman kredit online ini. Yang tentunya semua butuh perencanaan baik sesuai pengalaman terbaik. Kadang sudah ditargetkan saja tanpa adanya komitmen budgeting masih bisa bocor itu keuangan. Mental pebisnis pasti faham akan konsep ini, walau bagaimanapun segala resiko harus difahami.
Selama bisa dipertanggungjawabkan, mengambil kredit pinjaman online mengapa tidak ?. Tetap saja, sebagai calon penerima pinjaman harus jeli dan faham segala informasi didalamnya mulai dari detail alur kontrak berhutang, dari bunganya berapa, durasi lama pelunasan berapa, feedback yang didapat apa ?, Dan dengan siapa anda berhutang ?
Sekarang banyak banget pihak-pihak yang memberikan kemudahan dalam melakukan pinjaman. Dari yang bersyarat sampai yang tidak bersyarat sekalipun. Asal punya identitas KTP asli dan alamat email aktif pinjaman minimal 500.000 pun jadi. Ada salah satu perusahaan finansial yang memberikan solusi pinjaman online tanpa syarat ribet yang bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia melalui basis aplikasi smartphone di handphone anda. Sebut saja JULO.
JULO adalah perusahaan finansial teknologi inovatif yang ada dalam pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor registrasi S-589/NB.213/2018 sesuai dengan Hukum Republik Indonesia dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 77/POJK.01/2016.
Pemberi pinjaman kredit online yang terpercaya adalah pilihan utama. Seperti halnya JULO, perusahaan finansial yang mengutamakan pelayanan terbaik kepada nasabahnya dengan tetap memberikan layanan pinjaman online dan menjaga kualitas.
Teknologi Canggih
Jaman sekarang teknologi serba canggih. Jika Kartu Tanda Pengenal tidak bermasalah dengan mudah bisa mengajukan pinjaman kredit ke JULO. Kalau KTA sudah kena blacklist ya tidak bisa digunakan. Karena Tim JULO melakukan seleksi kredit dengan teknologi big data, machine learning & algoritma mutakhir untuk menguji kelayakan kredit Anda.
Sistem Keamanan
Soal data memang sangat riskan comot sana comot sini. Bahkan penipuan online semakin marak karena mereka bisa me dapatkan data kota dengan mudah hanya karena me gikuti klik yang tidak jelas dan tanpa kota sadari membawa kearah sana. Tetap cerdas menginput data diri di akun manapun.
Kalau menggunakan fasilitas JULO ini tidak perlu khawatir data diri kita digunakan tidak semestinya. Karena di lock oleh sistem dalam aplikasi yang bisa kita cek sewaktu-waktu secara online.
Bunga Rendah
Hal ini kembali ke nasabah masing-masing ya. Tentu bunga rendah menjadi incara nasabah agar tidak menambah beban dalam melunasi pinjaman nantinya. Siapapun kalau kena bunga rendah pasti buat jidat mengkerut deh. Sudah ngoyo nyari duit, ditambah bunga yang besar kan nambah beban. Kalau bunga yang ditanamkan di JULO ini rendah kok.
Desain Untuk Anda
Fasilitas unik yang ditawarkan JULO ini beda dari yang lain. Seperti tahu akan kebutuhan tagihan yang harus dibayar tiap bulannya. Di aplikasi ini terdapat fitur tarik dana, transfer dana, pulsa dan data, token listrik, BPJS Kesehatan, Kartu Pascabayar dan Dompet Digital.
 |
| Sumber gambar : Freepik |
Akan ada laporan jelas di sistem aktivitas apa saja yang telah anda lakukan.
Tanpa menunggu lama, proses pencairan pinjaman online bersama JULO ini cepat dan mudah.
 |
| Sumber gambar : Freepik |
6. Sebagai pengguna yang bijak harus membaca dan memahami segala informasi ini sebelum membuat keputusan menjadi Pemberi Pinjaman atau Penerima Pinjaman.
8. Setiap transaksi dan kegiatan pinjam meminjam atau pelaksanaan kesepakatan mengenai pinjam meminjam antara atau yang melibatkan Penyelenggara, Pemberi Pinjaman dan/atau Penerima Pinjaman wajib dilakukan melalui escrow account dan virtual account sebagaimana yang diwajibkan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi dan pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap ketentuan tersebut merupakan bukti telah terjadinya pelanggaran hukum oleh Penyelenggara sehingga Penyelenggara wajib menanggung ganti rugi yang diderita oleh masing-masing Pengguna sebagai akibat langsung dari pelanggaran hukum tersebut di atas tanpa mengurangi hak Pengguna yang menderita kerugian menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
- Konsumen adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Berusia setidaknya 21 tahun atau di atasnya pada saat proses pengajuan kredit digital JULO.
- Konsumen mempunyai penghasilan minimal 2.500.000 per bulan.
- Konsumen diharuskan memiliki salah satu rekening bank yang masih aktif untuk menerima pencairan dana kredit digital JULO.
Jika semua syarat telah dipenuhi, selanjutnya pahami produk JULO didalamnya :
Limit maksimal sampai dengan 15 juta rupiah dalam sekali pengajuan kredit digital.Selalu gunakan layanan kredit digital JULO kapanpun dan untuk urusan apapun karena JULO hadir untuk menjawab kebutuhan kredit digital Indonesia.
Posting Komentar